Air Traffic Services
{ dari perpektip alur
koordinasi sebagai gambaran implementasi ATC System [ 2012 ] }
ATS (Air Traffic
Services) adalah organisasi pelayanan Lalu Lintas Penerbangan yang
meliputi :
- Flight Information
- Alerting
- Air Traffic Advisory
- Air Traffic Control [ATC].
Petugas Pelayanan
Lalu Lintas Penerbangan adalah Air Traffic Controller yang mempunyai
tugas untuk mencegah tabrakan pesawat terbang, tabrakan pesawat
terbang dengan kendaraan/ halangan di daratan, serta menjaga
keteraturan lalu lintas udara (LLU).
Didalam organisasi
operasionalnya ATC dibagi menjadi :
TWR [ tower ]
Aerodrome Control
APP [ Approach ]
Control
ACC [ Area Control
Centre ]
Masing masing unit
memiliki tugas/tanggung jawab yang diatur dalam AIP (Aeronautical
Information Publication) Republik Indonesia.
Indonesia Flight
Information Regional [ FIR ]
Didalam dunia
penerbangan, wilayah Indonesia dibagi menjadi dua FIR yaitu Jakarta
dan Makassar, yang didalam organisasi operasionalnya masing menjadi
tanggung jawab ACC. Sehingga sering disebut Jakarta ACC dan Makasar
ACC.
Organisasi
operasional ATC
Oleh karena luasnya
masing FIR, kepadatan penerbangan dan efectivitas pengendalian Lalu
Lintas Penerbangan juga menjaga keselamatan Penerbangan, maka didalam
ACC dibentuklah SECTOR sector.
FIR Jakarta ACC
dibagi menjadi lima sectors adalah :
- UM [ Upper Medan ]
- UP [ upper Palembang ]
- UT [ Upper Tangjungkarang ]
- US [ Upper Semarang ]
- UK [ Upper Kalimantan ]
Struktur organisasi
dibawah SECTOR dibentuklah Terminal Area [ TMA ] antara lain :
- Medan TMA
- Pekanbaru TMA
- Jakarta TMA
- Pontianak TMA
- Palembang TMA
- Jakarta TMA
Operasional TMA di
jakarta di bagi menjadi dua yaitu :
- LN [ Jakarta Lower North ]
- LE [ Jakarta Lower East ]
Sedangkan TMA masih
terdapat organisasi dibawahnya yaitu :
- TW [Jakarta Approach West ]
- TE [ Jakarta Approach East ]
- AN [ Jakarta Arrival North ]
Organisasi
Operasional dibawah TWR Bandara Soekarno-Hatta dibagi menjadi :
- CDL [ Clearance Delivery ]
- DS [ Ground Control South ]
- GN [ Ground Control North ]
- Aerodrome Control Tower
Proses Organisasi
Operasional ATS dalam sebuah sesi penerbangan.
Berikut adalah ilustrasi sebuah sesi penerbangan pesawat dari Jakarta-Surabaya.
Penerbang mengisi
FPL (Flight Plan), didalam ATC Automation FPL tersebut akan disimpan
kedalam database Fligh Data Processing yang pada akhirnya akan
diaktipkan secara automatis maupun manual.
Penerbang minta
kepada petugas CDL Controller untuk menghidupkan mesin dan
meninggalkan parking stand.
Ground Controller
akan memandu pesawat taxi sampai dengan take-off possition, kemudian
tanggung jawab diserahkan kepada TWR, untuk diberikan izin Take-Off.
Selanjutnya tanggung
jawab Pengendalian Lalu Lintas penerbangannya berpindah ke
unit TE, LE hingga
unit US, kemudian diserahkan ke Makassar ACC demikian seterusnya
tanggungjawab itu dipindah kewenanganannya hingga ke Surabaya TMA,
dan Juanda TWR untuk melaksanakan pendaratan hingga ke parking stand.
No comments:
Post a Comment