Kalimat kalimat
dalam judul diatas paling sering kita dengar atau baca di banyak
media ketika terjadi masalah dengan perangkat alat bantu operasional
ATC [ JAATS ], bak magnet yang mengundang banyak komentar dan opini,
baik dari kalangan yang mengerti sampai yang tidak paham, dari yang
menenangkan hingga yang menakut nakuti.
Air Taffic Control
System adalah bagian dari air traffic services yang mendapatkan
banyak peran untuk bisa operasional, dan dapat dinyatakan layak
operasional apabila masing2 peran menjaga pemenuhan persyaratannya
sesuai ketentuan.
Para pemeran
penmeran adalah :
- Para pemeran brainware adalah peran Air Traffic Controler dan peran Technician yang masing masing memiliki Standard Operational Procedure dalam rangka menjaga keberlangsungan pelayanan Operasional Lalu Lintas Penerbangan, dalam kondisi darurat sekalipun dalam kompetensi masing masing.
- Para pemeran sumber data adalah peran sejumlah radar yang mengcover wilayah JAKARTA FIR mulai dari radar yang berada di cengkareng [ jakarta ] hingga Aceh.
- Peran data AFTN.
- Peran jaringan Radar, menggunakan fasilitas VSAT memungkinkan data radar dari luar jakarta dapat dikirim sampai kepada RADAR Processing pada ATC system.
- Peran sumber tenaga adalah LISTRIK.
Semua pemeran punya potensi untuk mempengaruhi tingkat operasional Air Traffic Services dalam derajat yang tidak sama, namun usaha untuk tetap menjaga performance adalah target utama operasional, dan dengan melapis backup adalah bentuk kesungguhan.
Dalam blog ini
penulis tidak membahas faktor pemicu yang menyebabkan penurunan
layanan operasional LLU, karena sudah menjadi sejarah, tetapi lebih
memilih untuk urun rembug tentang bagaimana menjaga kontinuitas
Sistim Layanan Operasional Lalu Lintas Penerbangan mendatang.
Semoga bermanfaat.
Adalah sebuah ide yang dilandasi masa lalu ketika menjadi bagian dari pemeran dalam Sisitim Pengendalian Lalu Lintas Udara, bernama Jakarta Automated Air Traffic control System yang lebih dikenal dengan JAATS
salam
No comments:
Post a Comment